Selasa, 30 Desember 2014

2015 Meraih Mimpi



HARI ini 31 Desember 2014 matahari terakhir yang bisa aku tatap sebelum berganti hari baru di tahun 2015. Aku mengambil waktu beberapa saat merenung di kamar rumah orang tua aku di kota kelahiran.

Memang tantangan di tahun 2014 begitu banyak air mata dan senyuman yang datang silih berganti. Dari semua itu, dua cahaya hidup aku yang paling berharga harus aku tinggalkan untuk sesaat sebagai pembuktian diri.

Mungkin banyak cemoohan dan hinaan, tetapi bagiku itu hanyalah pembangkit semangat aku untuk lebih baik lagi di tahun 2015. Aku mungkin egois, aku mungkin keras hati, dan aku mungkin sang pendosa....

Dari semua itu aku sadar hanya manusia lemah yang tak mau dilecehkan sebagai seorang pria. Tatapan mata aku optimis untuk meraih mimpi-mimpi yang sudah lama tak kunjung datang dalam tidurku...

Aku merasa terayomi...tersayangi dengan seorang bidadari yang kadang pula bisa menjadi dewi pencabut nyawa yang menghajar sisi hati aku terdalam. Semua itu aku pahami karena kekerasan hati aku dalam bingkai keegoisan yang mungkin hanya bisa dihancurkan dengan ketulusannya.

Tapi kadang pingin berkata bahwa yang aku perlukan untuk memahami aku....mempercayai...dan tak memandang masa lalu yang menyakiti.
Mudah bagiku untuk mengambil keputusan kedepannya, tapi aku butuh orang yang benar-benar bisa menjadi teman sejiwa yang harus banyak mengerti akan diri aku.

Biarkan cintamu mengalir pada diri aku.... penuhi hati aku yang hitam ini dengan cinta, agar aku bisa hidup kembali meraih mimpi-mimpiku bersamamu sang bidadari....

0 komentar:

Posting Komentar